Warna-Warni Rasa Di Lidah Kita
Manis,
asin, asam, pahit. Inilah empat rasa dasar yang kita kenal selama ini. Betulkah
hanya empat ?
Selama
satu dekade terakhir, sejumlah penelitian terus menantang keberadaan rasa baru.
Buktinya, saat ini rasa gurih, atau juga dikenal dengan istilah umami, telah
diterima sebagai rasa dasar yang kelima.
Rasa umami anda temui saat anda mengecap daging, kaldu ayam, ikan, keju,
dan jamur.
Dan
kini, sejumlah kandidat rasa baru terus berusaha mencari tempat. Masih ada
sekitar 10 sampai 20 rasa yang juga ingin diakui di luar sana. Salah satu
kandidat itu adalah rasa lemak.
Sampai
saat ini, masih banyak ilmuwan menganggap bahwa rasa lemak bukan rasaspesifik,
melainkan lebih seperti tekstur atau aroma. Namun, baru-baru ini peneliti mengidentifikasi
dua reseptor rasa untuk lemak tak jenuh di lidah kita.
Lemak
diketahui memicu respons fisiologis. Ilmuwan Richard D. Mattes, profesor
nutrisi dari Purdue University, telah menemukan bahwa tingkat lemak dalam darah
meningkat ketika kita meletakkan lemak di dalam mulut kita, bahkan tanpa kita
menelan atau mencernanya.
Beberapa
jam setelah makan, rasa dari asam lemak bisa meningkatkan level trigliserida
dalam tubuh. Meskipun begitu, lemak, mirip dengan umami, tidak memiliki sensasi
yang jelas dan tampak, dan sulit dibedakan antara tekstur dan rasa. Lemak
mungkin memiliki tekstur yang kita suka (berminyak) namun rasa yang tidak kita
suka (anyir).
Jika
demikian, rasa tersebut berperan sebagai bagian dari sistem peringatan indera
kita. Ketika makanan membusuk, ia sering kali mengandung tingkat asam lemak
yang tinggi, dan rasa makanan tersebut bisa menjadi “sinyal peringatan” bagi
kita. Melalui rasa, kita bisa membedakan makanan mana yang bernutrisi dan mana
yang beracun.
Kesimpulannya,
para ahli belum sepakat untuk memasukkan rasa lemak ke dalam kelompok rasa
dasar. Bagaimana dengan anda ? Punya kandidat rasa baru untuk menemani si
manis, pahit, asam, asin, dan gurih ?
Post a Comment