Digital Forensik - Keamanan Jaringan
Digital forensik
adalah penggunaan teknik analisis dan investigasi untuk mengidentifikasi,
mengumpulkan, memeriksa dan menyimpan bukti atau informasi yang secara magnetis
tersimpan/disandikan pada komputer atau media penyimpanan digital.
Tahapan-tahapan pada
digital forensik
Seorang ahli digital
forensik dapat menggambarkan tahapan dan metode-metode yang digunakan untuk
mendapatkan informasi tentang file terhapus, terenkripsi ataupun yang rusak.
Secara umum ada 4 tahapan yang harus
dilakukan dalam implementasi digital forensik, yaitu:
Pengumpulan (acquisition)
Mengumpulkan dan
mendapatkan bukti-bukti yang mendukung penyelidikan. Tahapan ini merupakan
tahapan yang sangat menentukan karena bukti-bukti yang didapatkan akan sangat
mendukung penyelidikan untuk mengajukan seseorang ke pengadilan dan diproses
sesuai hukum hingga akhirnya dijebloskan ke tahanan. Media digital yang bisa
dijadikan sebagai barang bukti mencakup sebuah sistem komputer, media
penyimpanan (seperti flash disk, pen drive, hard disk, atau cd-rom), pda,
handphone, smart card, sms, e-mail, cookies, log file, dokumen atau bahkan
sederetan paket yang berpindah dalam jaringan komputer.
Pemeliharaan (preservation)
Memelihara dan
menyiapkan bukti-bukti yang ada. Termasuk pada tahapan ini melindungi
bukti-bukti dari kerusakan, perubahan dan penghilangan oleh pihak-pihak
tertentu. Bukti harus benar-benar steril artinya belum mengalami proses apapun
ketika diserahkan kepada ahli digital forensik untuk diteliti. Kesalahan kecil
pada penanganan bukti digital dapat membuat barang bukti digital tidak diakui
di pengadilan.
Analisa (analysis)
Melakukan analisa
secara mendalam terhadap bukti-bukti yang ada. Bukti yang telah didapatkan
perlu di-explore kembali kedalam sejumlah skenario yang berhubungan
dengan tindak pengusutan, antara lain: siapa yang telah melakukan, apa yang
telah dilakukan (contoh : apa saja software yang digunakan), hasil proses apa
yang dihasilkan, dan waktu melakukan).
Presentasi (presentation)
menyajikan dan menguraikan secara detail laporan penyelidikan dengan
bukti-bukti yang sudah dianalisa secara mendalam dan dapat dipertanggung
jawabkan secara ilmiah di pengadilan. Beberapa hal penting yang perlu
dicantumkan pada saat presentasi/panyajian laporan ini, antara lain:
- Tanggal dan waktu terjadinya pelanggaran.
- Tanggal dan waktu pada saat investigasi.
- Permasalahan yang terjadi.
- Masa berlaku analisa laporan.
- Penemuan bukti yang berharga (pada laporan akhir penemuan ini sangat ditekankan sebagai bukti penting proses penyidikan).
- Tehnik khusus yang digunakan, contoh: password cracker
- Bantuan pihak lain (pihak ketiga).
- Laporan yang disajikan harus di cross check langsung dengan saksi yang ada, baik saksi yang terlibat langsung maupun tidak langsung.
Post a Comment